Daulatkepri.com] Alhamdulillah atas ketegasan pemimpin Indonesia permasalahan 4 pulau yang disengketakan oleh Pemprov Aceh dengan Sumatera Utara berakhir dengan manis untuk rakyat Aceh. Demikian cepat proses pembatalan Keputusan Mendagri dianulir dan mengembalikan pengelolaan 4 pulau kepada Pemprov Aceh kembali. Semua bahagia, semua happy dan pemerintah kembali berjalan smooth.
Bagaimana nasib hotel Purajaya milik PT. Dani Tasha Lestari yang lahan nya di caplok oleh keserakahan mafia berbalut selimut penguasa? Sepertinya masih jalan ditempat. Tanpa rasa malu BP Batam sebagai pihak yang mendapatkan arahan untuk mengevaluasi kembali kebijakan pencabutan lahan hotel Purajaya sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Tak ada beda pejabat terdahulu dengan pejabat ex officio saat ini. Tidak pemikiran pimpinan melakukan reformasi kebijakan untuk mengeliminir pergerakan mafia lahan dan pengusaha kerah putih pelaku pencaplokan lahan lahan strategis di Batam.
Apakah sesungguhnya seperti watak pejabat di negeri ini terutama di Kepri dan Batam…? Semoga mereka cepat tersadar kan atas kebijakan mereka yang tidak berpihak kepada pengusaha pribumi dan putra Tempatan Melayu yang menjadi korban kezoliman penguasa yang lalu.
Purajaya punya historis keberadaan nya di Batam, akan tetapi penguasa tidak sama sekali memperhatikan nilai nilai historis hotel Purajaya yang ikut andil dalam perjuangan terbentuk provinsi Kepri, mengapa historis sebagai hotel yang notabene milik putra dan pengusaha Melayu tidak menjadi sedikit perhatian penguasa memberikan prioritas normatif sesuai ketentuan yang berlaku. Semua menjadi tanda tanya besar bagi kita semua.
Ataukah karena pengusaha tempatan dan Melayu ini minim kapital sehingga tidak mampu mengakomodir hasrat hasrat liar penguasa korup. Wallahu’alam. Kiranya Yang Maha Kuasa maha memberi pelajaran kepada semua makhluk yang lemah dan fana ini.